Sabtu, 04 Juli 2015

Tugas 4 softskills bahasa inggris 2



Addini Daulati Haqque
10214179
1EA07

”Ibuku menelepon setiap hari untuk bertanya, ‘Apakah kamu mencoba untuk berjaga jarak dengan Ibu?’ Ketika aku menjawab, ‘Tidak,’ dia menambahkan, ‘Jadi, kalau kamu tidak terlalu sibuk, hubungi Ibu selagi Ibu masih hidup,’ dan panggilan terputus”

DEAREST LAST – BORN
Pada 2 Mei, 1926, orangtuaku menikah, keadaan dimana mereka bersama selama enam puluh tujuh tahun. Untuk lima belas tahun terakhir, mereka menghabiskan enam bulan berdebat di Florida dan enam bulan berdebat di New York. Selama masa di Florida, Ibuku menyukai ketika aku menulis untuk Ibu, tetapi karena aku sibuk dalam perjalananku dan jadwal kuliahku, aku jarang melakukan hal itu, saat itu tidak memungkinkan untuk menulis dan menyetir dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, aku biasanya menghubungi Ibu lewat telepon. Ini adalah balasan dari Ibu untuk panggilan lewat teleponku:
            Untuk yang tersayang,
            Sebuah kesenangan dengan mendengar suaramu, tetapi suratmu lebih menggetarkan hati Ibu, karena Ibu membaca dan membaca lagi surat-suratmu. Ibu menanti untuk melihatmu dan anak-anakmu. Bagaimana yang mereka lakukan di sekolah dan di rumah? Filmnya terdengar menarik. Dimana kamu makan? Kami sangat mencintaimu. Ciumlah anak-anak untuk kami.
                                                                                                            Hanya Ayah dan Ibu

Sekarang aku tanya padamu, apakah seperti itu orang yang rendah hati? “Hanya Ayah dan Ibu.” Itu lebih seperti surat pengusiran yang bertanda tangankan “Tuan Tanah.” Dalam situasi lain, bagaimana bisa aku menghilangkan rasa kekaguman Ibu kepada surat yang dibaca dan dibacanya lagi? Jadi aku menulis sebuah surat untuknya, dan inilah balasan suratnya:

            Tersayang yang terakhir dilahirkan
            Ini sangat sebuah hal yang mengagumkan dari anak perempuanku dengan mendapatkan sedikit waktunya untuk menulis surat setelah dua bulan liburan. Ibu tidak mengerti apa yang kamu lakukan kepada masyarakat yang lebih dulu disana. Apa yang kamu ajarkan kepada mereka? Dalam panggung kehidupan ini, Ibu berpikir kamu bisa memberikan pelajaran kepada mereka! Ibu bangga kamu sudah mengirimkan artikel untuk ibu, sebaliknya Ibu tidak berpikir ibu bisa masih bisa mendapatkan surat lagi. Bagaimanapun, Ibu cinta kamu dan Ibu senang mendengar kamu menikmati hidupmu. Tolong, tolong lanjutkan! Berikan anak-anak sebuah pelukan dan ciuman untuk Ibu.
                                                                                                Cinta dari Ayah dan Ibu

            Well, sekarang aku berkemauan keras aku bisa menulis surat yang panjang untuknya, yang telah kulakukan. Aku menghubunginya untuk memberitahukan bahwa aku baru mengirimnya surat terpanjang yang pernah kutulis, dan Ibu tidak pernah mengeluh lagi. Benar? Salah! Inilah balasan untuk surat terpanjangku:
            Teruntuk Joyce,
            Iya, suratmu merupakan surat terpanjang yang baik. Tetapi sebuah surat adalah sebuah surat, dan kamu hanya menggunakan satu stample, jadi itu berarti bahwa itu hanyalah sebuah surat. Ayolah nak, kamu akan menulis surat lagi, dan seterusnya. Mencoba untuk mendapatkanmu lewat telepon hanyalah sebuah lelucon besar. Apakah kamu tidak pernah melepaskan telepon? Ibu sudah mencoba setengah lusinan kali dan sambungannya sibuk, dan di lain waktu aku mendapatkan mesin yang menjawab. Lupakan itu. Kamu menelepon Ibu. Ibu akan mengembalikan berapapun biaya untuk itu.
                                                                                                            Cinta dari Ayah dan Ibu

            Dan sekarang untuk la pièce de résistance. Aku mencari jaket berkerudung bulu yang panjang untuk menghangatkanku, karena kuliahku menempatkanku pada tempat terdingin di Negara. Aku mencari jaket, mengecek semua pedagang pakaian bulu di Hartford dan New Haven, tapi aku tidak bisa menjangkau apapun yang mereka punya. Akhirnya, dalam keputus asaan, aku memperhatikan keluarga penjual bulu tua. Aku menghubungi ibuku di Florida dan berkata, “Ibu, apakah Mr. Walowitz di Brooklyn masih dalam bisnisnya?” dan dia berkata, “tentu dia masih dalam bisnisnya. Buktinya, anak laki-lakinya ikut dalam bisnisnya, dan cucunya sudah dua puluh tiga tahun, dan dia juga ikut dalam bisnisnya tersebut. Kamu hubungi dia dan Ibu yakin dia akan membuatkan sesuatu untukmu dengan harga rata-rata.” Ketika aku beritahu ibuku bahwa aku sudah memesan jaket dari Mr. Walowitz, inilah yang ibuku tulis:
            Dear Doll,
            Ibu pikir kamu melakukan hal yang benar dengan memesan ke Walowitz. Aku selalu sangat senang dengan apapun yang pernah mereka lakukan untuk ibu. Tetapi beritahukan dia, dia boleh memberikan biaya dari kunjunganmu ke Brooklyn, dan juga jangan membayar pajaknya. BERITAHU DIA BAHWA IBU MENGATAKAN DEMIKIAN.  Jelaskan kepada Walowitz bahwa biayanya $25 setiap kamu datang ke Brooklyn, dan juga beritahu dia bahwa kamu tidak akan menuntut dia untuk waktumu. Ibu tidak bercanda. Dia bisa melakukan sesuatu untukmu. Ingatkan dia bahwa dia tidak memberikanmu sebuah hadiah pernikahan!
                                                                                                            Cinta dari Ayah dan Ibu

            Akhirnya, kesimpulan kuliahku dari pentingnya humor, seorang pria China datang menghampiriku dan berkata, “Joyce, aku ingin kau tahu setelah mendengar surat ibtumu, aku sekarang tahu bahwa rata-rata ibu seperti itu. Aku juga merealisasikan ibuku seharusnya seorang Yahudi!”

Joyce M. Saltman