Nama : Addini Daulati Haqque
Kelas : 1EA07
NPM : 10214179
Tugas III Ilmu Budaya Dasar
Manusia dan Penderitaan
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin
tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu
membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk
kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani
berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan.
Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun
bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan
yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
1. Pengertian dan Sebab-sebab Timbulnya
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dasar
derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta,
menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggung. Jadi dapat
diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenakan.
Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin.
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk
manusia : Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia
dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki
bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.
2.
Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab
tuhan . biasanya penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau
siksaan dari tuhannya. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha
manusia dalam mengatasi penderitaan tersebut.
2. Pengertian Siksaan,
Fobia, Ketakutan
1)
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang
sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
1.
Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang
bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak,
siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari
kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia
merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya,
masalah kebimbangan Akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.
2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau
jiwanya walaupun ia dalarn lingkungan orang ramai, Kesepian ini tidak boleh
dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan
yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati
mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang
dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat
diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.
3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya,
maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia
ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi
pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat
mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami
seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang
sifatnya psikis.
2) Fobia
Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal. Fobia bisa dikatakan dapat
menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan
takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut
sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan
"bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia
biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang
berbadan besar, takut dengan hewan kecil. Sementara di bayangan mental
seorang pengidap fobia, subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar,
berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Macam-macam
fobia:
·
Ablutophobia - takut mandi, mencuci, atau membersihkan
·
Acrophobia, Altophobia - takut akan ketinggian
·
Agoraphobia - takut akan tempat atau peristiwa di mana
seseorang tidak dapat melarikan diri atau ketika bantuan tidak tersedia
·
Agoraphobia - takut akan gangguan seksual
·
Aichmophobia - takut akan benda-benda tajam
·
Algophobia - takut akan rasa sakit
·
Agyrophobia - takut nak melintas jalan
·
Androphobia - takut akan lelaki
·
Anthropophobia - takut orang atau berada di sebuah
syarikat
·
Anthophobia - takut bunga
·
Aquaphobia - takut air
·
Arachnofobia - takut labah-labah
·
Astraphobia, Astrapophobia, Brontophobia, Keraunophobia
- takut guruh, petir dan ribut
·
Atychiphobia - takut gagal
·
Aviophobia, Aviatophobia - takut terbang
·
Bacillophobia, Bacteriophobia, Microbiophobia - takut
mikrob (sejenis mikro-organisma) dan bakteria
·
Bathophobia - Takut kedalaman
·
Blood-injection-injury type phobia - fobia spesifik
·
Chorophobia - takut menari
·
Cibophobia, Sitophobia - keengganan untuk makan,
sinonim untuk Anorexia nervosa
·
Claustrophobia - takut akan tiada jalan keluar dan
masuk
·
Coulrophobia - takut badut
·
Decidophobia - takut membuat keputusan
·
Dental fobia, Dentophobia, Odontophobia - takut doktor
gigi dan prosedur pergigian
·
Disposophobia - takut disingkirkan atau kehilangan
sesuatu
·
Dysmorphophobia, atau gangguan dismorfik badan - takut
akan kecacatan tubuh secara kenyataanatau khayalan
·
Emetophobia - takut muntah
·
Epistaxiophobia - takut pendarahan hidung
·
Ergasiophobia, Ergophobia - takut kerja atau takut
akan pembedahan
·
Ergophobia - takut bekerja
·
Erotophobia - takut akan percintaan seksual atau
soalan seksual
·
Erythrophobia - terlalu malu
·
Gelotophobia - takut ditertawakan
·
Gephyrophobia - takut jambatan
·
Genophobia, Coitophobia - takut hubungan seksual
·
Gerascophobia - takut menjadi tua atau penuaan
·
Gerontophobia - takut menjadi tua, atau kebencian dan
ketakutan pada orang tua
·
Glossophobia - takut berbicara di depan umum
·
Gymnophobia - takut telanjang
·
Gynophobia - takut perempuan
·
Halitophobia - takut bau mulut
·
Haptephobia - takut disentuh
·
Heliophobia - takut cahaya matahari
·
Hemophobia, Haemophobia - takut darah
·
Hexakosioihexekontahexaphobia - takut angka 666
·
Hoplophobia - takut senjata, khususnya senjata api
·
Kinemortophobia - takut akan zombi
·
Koumpounophobia - takut jahit butang
·
Ligyrophobia - takut bunyi kuat
·
Lipophobia - takut / menghindari lemak dalam makanan
·
Medication phobia - takut ubat
·
Megalophobia - takut besar
·
Mysophobia - takut kuman, pencemaran atau kotoran
·
Necrophobia - takut kematian dan mati
·
Neophobia, Cainophobia, Cainotophobia, Cenophobia,
Centophobia, Kainolophobia, Kainophobia - takut akan pembaharuan
·
Nomatophobia - takut nama
·
Nomophobia - takut atau risau tiada telefon atau
kehilangannya
·
Nosophobia - takut dijangkiti penyakit
·
Nosocomephobia - takut hospital atau klinik
·
Nostophobia - takut pulang ke rumah
·
Nyctophobia, Achluophobia, Lygophobia, Scotophobia -
takut akan kegelapan
·
Oikophobia - takut persekitaran rumah dan peralatan
rumah
·
Osmophobia, Olfactophobia - takut bau
·
Paraskavedekatriaphobia,Paraskevidekatriaphobia, Friggatriskaidekaphobia
- takut hari Jumat tanggal13
·
Panphobia - ketakutan daripada sesuatu atau ketakutan
berterusan daripada punca yang tidakdiketahui
·
Phasmophobia - takut hantu
·
Phagophobia - takut menelan
·
Pharmacophobia - sama seperti fobia ubat
·
Philophobia - takut cinta
·
Phobophobia - takut mempunyai fobia
·
Phonophobia - takut bunyi kuat
·
Porphyrophobia - takut warna ungu
·
Pyrophobia - takut api
·
Radiophobia - takut keradioaktifan atau sinar-X
(X-ray)
·
Sociophobia - takut orang atau keadaan yang sosial
·
Scolionophobia - takut sekolah
·
Scopophobia - takut memandang atau menatap
·
Somniphobia - takut tidur
·
Spectrophobia - takut cermin dan refleksi sendiri
·
Taphophobia - takut kubur, atau takut ditempatkan di
kubur ketika masih hidup
·
Technophobia - takut teknologi
·
Telephone phobia - ketakutan atau keengganan membuat
atau menerima panggilan telefon
·
Tetraphobia - takut angka 4
·
Thanatophobia - takut mati
·
Thermophobia - takut panas
·
Tokophobia - takut melahirkan
·
Traumatophobia - takut mengalami kecederaan
·
Triskaidekaphobia, Terdekaphobia - takut angka 13
·
Trypanophobia, Belonephobia, Enetophobia - takut jarum
atau suntikan
·
Workplace Phobia - takut tempat kerja
·
Xenophobia - takut orang asing, atau alien
3) Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya,
maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia
ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi
pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat
mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami
seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang
sifatnya psikis.
3. Kekalutan Mental
Kekalutan
mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara
kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
·
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing,
sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
·
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
·
Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan
si penderita bisa jasmana maupun rohani.
·
Usaha mempertahankan diri dengan cara
negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada
orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru
lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan
melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
·
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai
berikut :
·
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang
bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan
kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
·
Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda
antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is
tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat
menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit
menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
·
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan
realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai
overcompensatie.
Proses kekalutan mental
yang dialami seseorang akan mendorongnya ke arah :
1.
Positif
Trauma yang ia hadapi akan membuatnya merenung dan
akhirnya sadar akan tingkahnya yang berlebihan. Ia akan mencari ketenangan dan
mendekatkan diri pada Allah dengan tujuan mendapatkan petunjuk untuk keluar
dari permasalahan yang sedang ia hadapi.
2.
Negatif
·
Agresi
kemarahan yang berlebihan yang akan membuat tekanan
darah seseorang menjadi tinggi dan mengakibatkan seseorang melakukan tindakan
sadis yang dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya.
·
Regresi
Seseorang akan bertinggah seperti anak-anak
(infantil). Misal, mengangis hingga meraung-raung, menjerit-jerit, memecahkan
barang.
·
Fiksasi
Meluapkan emosi pada diri sendiri. Misal,
memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kapala pda benda yang keras.
·
Proyeksi
Mengungkapkan kelemahan serta sisi negatif diri
sendiri pada orang lain
·
Identifikasi
Identifikasi yaitu menyamakan diri dengan seseorang
yang sukses dalam imaginasinya
·
Narsisme
Mencintai diri yang berlebihan sehingga seseorang akan
merasa dirinya lebih bagus daripada orang lain
·
Autisme
Gejala menutup diri secara total dari dunia rill.
Tidak mau berkomunikasi dengan orang lain dan ia puas dengan fantasinya sendiri
yang dapat menjurus ke sifat yang tidak wajar.
4.
Hubungan Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita,
tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun
“Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan”. Jadi mau tidak mau kita
selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa
tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah
kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi kita dapat saling membantu dalam
susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan
menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula. Manusia hanya
merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Sumber :