Selasa, 11 November 2014

TULISAN 3 ILMU BUDAYA DASAR



NAMA            :           ADDINI DAULATI HAQQUE
KELAS           :           1EA07
NPM               :           10214179
TULISAN 3 ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Contoh hubungan manusia dan penderitaan dalam kehidupan sehari-hari:
1.      Siksaan
  • Seorang tenaga kerja wanita yang mendapat perlakuan kekerasan dari majikannya karena melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan keinginan majikannya. Tenaga kerja wanita tersebut mendapat siksaan fisik dan batin, berupa memar-memar di tubuh akibat dipukuli benda tumpul, dan perasaan yang tertekan.
  • Seorang maling ayam menjadi bulan-bulanan masa karena didapati sedang mencuri salah satu ayam milik warga. Maling ayam tersebut mendapatkan siksaan fisik karena telah dikroyok masa.
  • Seorang penjahat mendapat siksaan (azab) dari Allah saat dia kritis. Dikarenakan orang tersebut sering menjahati orang-orang miskin.

2.      Fobia
  • Seorang gadis mengidap Aichmophobia  (takut akan benda-benda tajam), sehingga ketika ia melihat pisau, ia akan teriak histeris dan sangat ketakutan.
  • Seorang pemuda tidak mandi-mandi karena mengidap Aquaphobia  (takut air).
  • Seorang wisatawan asing mengidap Hexakosioihexekontahexaphobia  (takut angka 666) sehingga ketakutan saat melihat angka 666 di salah satu nomer rumah. Karena ia percaya kalau angka 666 adalah angka setan.

3.      Ketakutan
·         Seorang anak ketakutan kepada penculik yang sedang menculiknya.
·         Seorang pelajar STM ketakutan ketika melihat sekelompok musuh sekolahnya.
·         Seorang anak ketakutan ketika melihat perkelahian antara orang dewasa.


4.      Kekalutan Mental
·         apabila seseorang menginginkan suatu barang namun kemampuan yang ia miliki tidak mungkin bisa untuk mendapatkan barang tersebut, maka cara apapun akan dilakukan demi barang tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak baik. Keinginan yang mengebu-gebu ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami kekalutan mental yang juga akan berdampak pada terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun autisme sehingga harus berkonsltasi pada psikiater.
·         seorang mahasiswa yang akan melakukan kegiatan sidang untuk presentasi skirpsi, tak sedikit darinya yang pasti akan merasakan grogi yang luar biasa, dan biasanya akan timbul penampakan gejalanya baik fisik maupun rohani.
·         seorang manusia remaja yang sedang mengalami patah hati dikarenakan ada penolakan di dalam cinta, maka secara reflek kejiwaannya akan mengalami kekalutan (meskipun hanya bersifat sementara).
·         ada seorang yang sudah ditanggung jawabkan dalam kepercayaan yang sangat penting, namun disaat itu juga dia melakukan kesalahan yang besar, dan sehingga membuat namanya tercoreng, dan kebanyakan tipe orang seperti ini (meskipun bukan mayoritas) hanya lari dari masalahnya, sebenarnya dia ingin menyelesaikan masalahnya, tetapi akan ketakutan yang besar akan kesalahan yang dia perbuat, maka dia lebih memilih untuk mundur dari masalah



Sumber :

TUGAS 3 ILMU BUDAYA DASAR



Nama :           Addini Daulati Haqque
Kelas  :           1EA07
NPM   :           10214179
Tugas III Ilmu Budaya Dasar
Manusia dan Penderitaan
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.

1.     Pengertian dan Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggung. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenakan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin.
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia : Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki bila manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.
2.      Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab tuhan . biasanya penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan dari tuhannya. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia dalam mengatasi penderitaan tersebut.

2.     Pengertian Siksaan, Fobia, Ketakutan
1)      Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
1.      Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan Akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.
2.      Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalarn lingkungan orang ramai, Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.
3.      Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

2)      Fobia
Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia, subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Macam-macam fobia:
·         Ablutophobia - takut mandi, mencuci, atau membersihkan
·         Acrophobia, Altophobia - takut akan ketinggian
·         Agoraphobia - takut akan tempat atau peristiwa di mana seseorang tidak dapat melarikan diri atau ketika bantuan tidak tersedia
·         Agoraphobia - takut akan gangguan seksual
·         Aichmophobia - takut akan benda-benda tajam
·         Algophobia - takut akan rasa sakit
·         Agyrophobia - takut nak melintas jalan
·         Androphobia - takut akan lelaki
·         Anthropophobia - takut orang atau berada di sebuah syarikat
·         Anthophobia - takut bunga
·         Aquaphobia - takut air
·         Arachnofobia - takut labah-labah
·         Astraphobia, Astrapophobia, Brontophobia, Keraunophobia - takut guruh, petir dan ribut
·         Atychiphobia - takut gagal
·         Aviophobia, Aviatophobia - takut terbang
·         Bacillophobia, Bacteriophobia, Microbiophobia - takut mikrob (sejenis mikro-organisma) dan bakteria
·         Bathophobia - Takut kedalaman
·         Blood-injection-injury type phobia - fobia spesifik
·         Chorophobia - takut menari
·         Cibophobia, Sitophobia - keengganan untuk makan, sinonim untuk Anorexia nervosa
·         Claustrophobia - takut akan tiada jalan keluar dan masuk
·         Coulrophobia - takut badut
·         Decidophobia - takut membuat keputusan
·         Dental fobia, Dentophobia, Odontophobia - takut doktor gigi dan prosedur pergigian
·         Disposophobia - takut disingkirkan atau kehilangan sesuatu
·         Dysmorphophobia, atau gangguan dismorfik badan - takut akan kecacatan tubuh secara kenyataanatau khayalan
·         Emetophobia - takut muntah
·         Epistaxiophobia - takut pendarahan hidung
·         Ergasiophobia, Ergophobia - takut kerja atau takut akan pembedahan
·         Ergophobia - takut bekerja
·         Erotophobia - takut akan percintaan seksual atau soalan seksual
·         Erythrophobia - terlalu malu
·         Gelotophobia - takut ditertawakan
·         Gephyrophobia - takut jambatan
·         Genophobia, Coitophobia - takut hubungan seksual
·         Gerascophobia - takut menjadi tua atau penuaan
·         Gerontophobia - takut menjadi tua, atau kebencian dan ketakutan pada orang tua
·         Glossophobia - takut berbicara di depan umum
·         Gymnophobia - takut telanjang
·         Gynophobia - takut perempuan
·         Halitophobia - takut bau mulut
·         Haptephobia - takut disentuh
·         Heliophobia - takut cahaya matahari
·         Hemophobia, Haemophobia - takut darah
·         Hexakosioihexekontahexaphobia - takut angka 666
·         Hoplophobia - takut senjata, khususnya senjata api
·         Kinemortophobia - takut akan zombi
·         Koumpounophobia - takut jahit butang
·         Ligyrophobia - takut bunyi kuat
·         Lipophobia - takut / menghindari lemak dalam makanan
·         Medication phobia - takut ubat
·         Megalophobia - takut besar
·         Mysophobia - takut kuman, pencemaran atau kotoran
·         Necrophobia - takut kematian dan mati
·         Neophobia, Cainophobia, Cainotophobia, Cenophobia, Centophobia, Kainolophobia, Kainophobia - takut akan pembaharuan
·         Nomatophobia - takut nama
·         Nomophobia - takut  atau risau tiada telefon atau kehilangannya
·         Nosophobia - takut dijangkiti penyakit
·         Nosocomephobia - takut hospital atau klinik
·         Nostophobia - takut pulang ke rumah
·         Nyctophobia, Achluophobia, Lygophobia, Scotophobia - takut akan kegelapan
·         Oikophobia - takut persekitaran rumah dan peralatan rumah
·         Osmophobia, Olfactophobia - takut bau
·         Paraskavedekatriaphobia,Paraskevidekatriaphobia, Friggatriskaidekaphobia - takut hari Jumat tanggal13
·         Panphobia - ketakutan daripada sesuatu atau ketakutan berterusan daripada punca yang tidakdiketahui
·         Phasmophobia - takut hantu
·         Phagophobia - takut menelan
·         Pharmacophobia - sama seperti fobia ubat
·         Philophobia - takut cinta
·         Phobophobia - takut mempunyai fobia
·         Phonophobia - takut bunyi kuat
·         Porphyrophobia - takut warna ungu
·         Pyrophobia - takut api
·         Radiophobia - takut keradioaktifan atau sinar-X (X-ray)
·         Sociophobia - takut orang atau keadaan yang sosial
·         Scolionophobia - takut sekolah
·         Scopophobia - takut memandang atau menatap
·         Somniphobia - takut tidur
·         Spectrophobia - takut cermin dan refleksi sendiri
·         Taphophobia - takut kubur, atau takut ditempatkan di kubur ketika masih hidup
·         Technophobia - takut teknologi
·         Telephone phobia - ketakutan atau keengganan membuat atau menerima panggilan telefon
·         Tetraphobia - takut angka 4
·         Thanatophobia - takut mati
·         Thermophobia - takut panas
·         Tokophobia - takut melahirkan
·         Traumatophobia - takut mengalami kecederaan
·         Triskaidekaphobia, Terdekaphobia - takut angka 13
·         Trypanophobia, Belonephobia, Enetophobia - takut jarum atau suntikan
·         Workplace Phobia - takut tempat kerja
·         Xenophobia - takut orang asing, atau alien


3)      Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

3.     Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
·         Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
·         Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
·         Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rohani.
·         Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
·         Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
·         Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
·         Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
·         Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

Proses kekalutan mental yang dialami seseorang akan mendorongnya ke arah :
1.      Positif
Trauma yang ia hadapi akan membuatnya merenung dan akhirnya sadar akan tingkahnya yang berlebihan. Ia akan mencari ketenangan dan mendekatkan diri pada Allah dengan tujuan mendapatkan petunjuk untuk keluar dari permasalahan yang sedang ia hadapi.



2.      Negatif
·         Agresi
kemarahan yang berlebihan yang akan membuat tekanan darah seseorang menjadi tinggi dan mengakibatkan seseorang melakukan tindakan sadis yang dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya.
·         Regresi
Seseorang akan bertinggah seperti anak-anak (infantil). Misal, mengangis hingga meraung-raung, menjerit-jerit, memecahkan barang.
·         Fiksasi
Meluapkan emosi pada diri sendiri. Misal, memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kapala pda benda yang keras.
·         Proyeksi
Mengungkapkan kelemahan serta sisi negatif diri sendiri pada orang lain
·         Identifikasi
Identifikasi yaitu menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
·         Narsisme
Mencintai diri yang berlebihan sehingga seseorang akan merasa dirinya lebih bagus daripada orang lain
·         Autisme
Gejala menutup diri secara total dari dunia rill. Tidak mau berkomunikasi dengan orang lain dan ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang tidak wajar.



4.     Hubungan Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun “Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan”. Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula. Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.


Sumber :