Sabtu, 07 Oktober 2017

Tugas 1 : Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis

Addini Daulati Haqque
10214179
4EA10


Pengertian Komunikasi Bisnis
Sebelum beranjak lebih jauh pada arti komunikasi bisnis, ada baiknya kita mengetahui arti dari dua kata tersebut. Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin, yakni Communico, Communicatio, dan Comunicare yang artinya membuat sama. Secara terminologis, kata komunikasi memiliki arti sebagai proses dalam menyampaikan gagasan dari pihak satu ke pihak lainnya.
Dari arti kedua kata di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi bisnis merupakan proses pertukaran pendapat, gagasan maupun informasi yang disajikan secara personal maupun impersonal dengan perantara simbol-simbol atau sinyal dan memiliki tujuan tertentu. Informasi maupun gagasan yang disampaikan tersebut hendaknya bersifat informatif dan persuasif, agar pihak yang lain sanggup menerima dan melakukan suatu kegiatan yang berkaitan dengan informasi tersebut.
Fungsi Komunikasi Bisnis
Suatu hal tentu saja memiliki fungsi, yang merupakan kegunaan dirumuskannya hal tersebut. Begitu pula dengan pokok bahasan kali ini. Manfaat komunikasi bisnis terdiri dari beberapa hal, yakni fungsi informatif, fungsi kontrol, fungsi persuasif/motivatif, dan fungsi emotif. Fungsi informatif, yakni fungsi yang memberikan berbagai pilihan maupun mengubah suatu keadaan bisnis, serta dalam membuat suatu keputusan.
Kemudian fungsi komunikasi bisnis selanjutnya yaitu fungsi kontrol. Fungsi ini diharapkan dapat mengendalikan dan mengawasi, yakni dengan cara menyediakan saluran feedback pada setiap kegiatan tersebut, baik secara individual maupun organisasional. Fungsi lainnya yakni fungsi persuasif/ motivatif. Dengan adanya fungsi ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif pada orang lain melalui sebuah treatment tertentu supaya orang lain dapat menerima dan bertindak sesuai yang diharapkan.
Dan fungsi yang terakhir yaitu fungsi emotif. Fungsi ini sebagai suatu alat atau cara dalam mengekspresikan emosi yang ditujukan pada penerimaan inti gagasan/ide yang disampaikan. Dengan adanya beberapa fungsi di atas, diharapkan fungsi tersebut dapat berjalan secara optimal.
Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis
Setelah kita mengurai mengenai pengertian dan fungsi komunikasi bisnis di atas, selanjutnya kita bahas mengenai ruang lingkupnya. Pada dasarnya ruang lingkup komunikasi bisnis sangatlah luas dan lebih komplek, seperti komunikasi pada sejarah berdirinya organisasi/perusahaan hingga pengelolaan dan pengembangannya.
Beberapa ruang lingkup komunikasi bisnis yaitu pertama, komunikasi internal. Komunikasi ini berlangsung pada cakupan organisasi/perusahaan yang terjadi di antara organisasi/perusahaan tersebut. komunikasi internal dibagi menjadi tiga jenis, yaitu komunikasi vertikal (atasan dan bawahan), komunikasi horizontal (orang yang memiliki jabatan yang sejajar), dan komunikasi diagonal (orang yang memiliki jabatan yang berbeda pada posisi yang tidak sejajar vertikal).
Cakupan komunikasi bisnis kedua yaitu komunikasi eksternal, yakni komunikasi yang terjadi antara organisasi/perusahaan dan pihak luar organisasi/perusahaan seperti masyarakat. Komunikasi ini dapat terjadi melalui beberapa hal, seperti adanya pameran, promosi, publikasi, konferensi pers, radio, televisi, serta adanya kegiatan bakti sosial maupun kegiatan pengabdian pada masyarakat.

Unsur Unsur Komunikasi / Komponen Komunikasi
1.      Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau interaksi.
Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses komunikasi yang sedang berlangsung.
Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
2.      Pesan atau Informasi
Pesan atau informasi merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau sebuah perantara lainnya.
Pesan ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. Inti pesan akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi tersebut.
3.      Sarana Komunikasi atau Channel
Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi.
Pemilihan sarana atau media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
4.      Komunikan atau Receiver
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok.
5.      Umpan Balik atau Feedback
Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.
6.      Dampak atau Effect
Dampak adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.

ORAL COMMUNICATION :
Terdapat beberapa unsur komunikasi, antara lainnya adalah :

Bentuk Dasar Komunikasi
      1.      Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).
Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004:100), fungsi komunikasi nonverbal adalah :
1)      Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)
2)      Menunjukan peraaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)
3)      Menunjukan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
4)      Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.

Dalam berbagai studi, komunikasi nonverbal dikelompokan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101):
A.     Kinesics, yaitu komunikasi verbal yang ditunjukan dengan gerakan tubuh :
1)      Emblems, merupakan sebuah isyarat yang di buat oleh suatu budaya. Misalnya, V bagi orang amerika merupakan Victory atau kemenangan
2)      Illustrators, merupakan sebuah gerakan badan untuk mengilustrasikan sesuatu. Misalnya, Tinggi badanya seseorang, Gemuk langsingnya seseorang
3)      Affect Display, Merupakan isyarat yangbiasanya timbul karena pengaruh dari emosional seseorang. Misalnya wajah senang, wajah bete, wajah sedih. Raut Muka juga mengisyaratkan suatu pesan.
4)      Regulators, Suatu gerakantubuh yang biasanya terjadi di daerah kepala, misalnya mengangguk, menggelengkan kepala.
5)      Adaptory, suatu gerakan tubuh yang menunjukan kejengkelan pada sesuatu. Misal menggerutu, menarik napas dalam2, mengepalkan tinju.
B.     Gerakan Mata (eye gaze)
Siapa bilang mata tak dapat berbicara? Justru terkadang mata lah yang paling menunjukan ekspresi seseorang. Apakah dia sedang sebal, sedih, senang, terharu. Mata tak bisa bohong. Jika seseorang sedang suka pada pasangannya, maka tatapannya akan terasa berbeda.

C.     Sentuhan (Touching)
Sentuhan adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan :
1)      Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan kemesraan, atau keakraban.
2)      Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula persahabatan.
3)      Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan persahabatan, namun lebih intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll.

D.     Paralanguage
Paralanguage merupakan suatu isyarat yang timbul karena adanya sebuah tekanan pada saat berbicara. sehingga pada saat si komunikator berbicara, sang komunikan sudah mengerti apa yang sebenarnya ingin dibicarakan. Contoh : ketika sang suami memanggil dengan mesra “sayaang..” maka sang istri sudah mengetahui bahwa suaminya memanggil dia.
E.      Diam
Diam juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun bentuk komunikasi ini merupakan bentuk yang sangat sulit untuk di terka karena bisa saja apa yang dipikirkan orang itu adalah negatif atau pun positif.

F.      Postur Tubuh
Terkadang manusia mengartikan postur tubuh secara “branding”. Bentuk Postur tubuh seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk :
1)      Ectomorphy, tingi kurus, dilambangkan orang yangemmpunyai sikap ambisius, pintar dan kritis
2)      Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap dan atletis melambangkan orang tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif
3)      Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk, melambangkan pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.

G.     Warna
Warna memberikan arti pada objek. Misal warna merah tanda marah, putih suci.

H.     Bunyi
Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, sedangkan bunyi adalah tekanan pada suatu benda yangmemiliki arti. Misal, tepuk tangan tanda apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll.
1)      Bau
Bau bisa melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian kosmetik akan berbeda dengan wewangian makanan.

      2.      Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mempunyai arti. Komunikasi Verbal trbagi menjadi 2 Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca).

A.     Berbicara
Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat oral. Berbicara sangatlah fatal dilakukan jika kita tidak mempunyai bahan dan persiapan yang matang. Karena komunikasi bersifat irresversibel (tidak dapat diulang). Sehingga apa yang kita bicarakan haruslah benar-benar baik.
Keunggulan Berbicara :
·         Tidak Merepotkan
·         Waktu yang diperlukan lebih sedikit
·         Tidak memerlukan bentuk komposisi yang baku
·         tidak perlu menulis, tidak perlu mengirimakn pesan tersebut kepada orang yang dituju (secara materil)
·         Langsung diterima komunikan
·         Ditunjang mimik wajah dan gerak tubuh
·         Feedback langsung dapat terlihat

Kekurangan :
·         Karena bersifat spontan, maka kualitas komunikasi tergantung kepada kemampuan seseorang mengucapkannya. jadi, brsifat selintas bagi audiens.
·         Jika orang lain sedang berbicara dantidak diberi perhatian, maka poin penting akan hilang.
·         Audiens seringkali melihat orang berbicara dari penampilannya. Sehingga langsung men-judge seseorang by cover.

      3.      Membaca
Prinsip-prinsip membaca
1.      Speed (Kecepatan), kecepatan membaca sangatlah berpengaruh terhadap memori kita. Namun kecepatan membaca ini pula harus dibatasi. Ketika kita membaca sesuatu yang kira-kira memerlukan pemahaman tingkat tinggi, maka kita harus membaca secara teliti (bukan berarti lambat), namun jika kira-kira bacaan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan, maka kita dapat membacanya selintas.
2.      Comprehension (Pemahaman), pemahaman terhadap apa yang kita baca, akan berpengaruh terhadap hasil dari apa yang kita baca. Maka dalam membentuk pemahaman secara efektif maka kita harus berkonsentrasi penuh pada suatu pesan.
3.      Efisiensi, Dalam membaca kita harus memikirkan faktor efisiensi. Membaca harus dengan efisien, sehingga dapat meng efektifkan apa yang harus di pahami dalam bacaan tersebut.
4.      Retensi (penyimpanan dalam ingatan tentang apa yang kita baca). Membaca dengan baik akan mempengaruhi retensi kita. Dalam otak kita sebenarnya terdapat pilar-pilar atau rak-rak ingatan. Dimana, kita harus dapat menyimpan dan memanage informasi dalam ingatan kita.

Empat Cara Membaca agar Efisien :
1.      Carefull Reading : bahan bacaan komplek, komperhensif, dan long term retention.
2.      Rapid Reading : Bahan bacaan sederhana, ringan, gambaran menyeluruh, retensi kurang
3.      Skimming : Tidak mengingat Detail, langsungke perspektif menyeluruh
4.      Scanning : Mencari data dan fakta tertentu.

Efisiensi :
·         Konsentrasi
·         Menggerakan Mata
·         Duduk dengan tenang
·         Jangan biarkan ada noise factor
·         Garis bawahi yang penting
·         Buat Ulasan
·         Mengontrol faktor Pribadi
·         Mengontrol faktor lingkugan

Bisnis dalam Pandangan Komunikasi
Azas-azas komunikasi modern lebih menekankan kebutuhan komunikan dan kesiapan komunikasi dalam proses komunikasi. Itu lebih penting dari pada fungsi pesan dan tujuan komunikator. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang lebih modern pun lebih memperhitungkan faktor peluang daripada produksi. Ketika permintaan akan suatu barang dan jasa melebihi penawarannya, maka yang terpenting adalah bagaimana memproduksi barang dan jasa sebanyak mungkin. Tetapi ketika keadaan menjadi sebaiknya, fokus kegiatan bisnis harus tertuju pada pertanyaan “apakah peluang pasar masih terbuka?”.
Peluang pasar sebenarnya tidak selalu signifikan dengan penawaran barang dan jasa. Artinya barang dan jasa dalam jumlah banyak tidak otomatis menyebabkan pasar menjadi jenuh. Sebaliknya, jumlah barang dan jasa yang sedikit atau langka tidak selalu menyebabkan peluang pasarnya menjadi besar. Kenapa demikian?
Pertama, dalam realitas psikologis ternyata kebutuhan dapat diciptakan. Kebutuhan manusia terhadap barang. Dalam konteks ini, peluang pasar dapat dibuka melalui mekanisme komunikasi yang secara berkesinambungan membentuk nilai sosial, preferensi, dan fungsi. Terbukanya peluang pasar bagi produk minimum merupakan hasil pengkondisian yang dilakukan oleh media massa melalui informasinya. Informasi itulah yang membentuk nilai-nilai, citra (image), dan kebutuhan. Dengan demikian, kegiatan komunikasi kerapkali dilakukan terlebih dahulu untuk membentuk peluang pasar.
Kedua, peluang pasar sangat ditentukan oleh citra konsumen mengenai barang dan jasa. Jika sebuah produk mampu meyakinkan konsumen bahwa produk itu memiliki kredibilitas (dapat dipercaya), memiliki fungsi, dijamin keamanannya dan keunggulan-keunggulan lainnya, peluang pasarnya pun akan terbentuk. Masalahnya, seringkali barang dan jasa tersebut tidak diketahui oleh khalayak karena tidak ada strategi komunikasi yang benar dan memadai. Kegiatan komunikasi yang dimaksud adalah berupa promosi. Kegiatan promosi meliputi :
·         Kegiatan hubungan antar manusia (human relation)
·         Kegiatan hubungan masyarakat (public relation)
·         Kegiatan advertertising atau iklan
Kegiatan yang efektif pada saat ini adalah memperkenalkan produk melalui jasa periklanan. Melalui kegiatan periklanan target yang diharapkan adalah bahwa konsumen mengenal karakteristik produk, memahami fungsi serta keunggulan produk it, lalu menjadi yakin keuntungan memakai produk tersebut. Salah satu dalil strategi periklanan menyebutkan bahwa iklan yang efektif adalah iklan berbiaya paling rendah, dapat mencapai sasaran orang-orang yang akan membeli. Oleh sebab itu sebelum melakukan kegiatan promosi lewat iklan, terlebih dahulu perlu diperhitungkan berapa dana yang tersedia baru menentukan strategi memilih media promosi yang tepat.


Sumber :
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/bisnis-dalam-pandangan-komunikasi/

Tulisan 1: Putri Kecil Raja

Kyrene Alethea terdiam. Di Sun’s cafe, Kyrene dan Leo sahabat yang disayanginya ini sedang berbincang di akhir pekan yang berawan. Leo memberikan pertanyaan yang membuat Kyrene terdiam. Pertanyaan itu bukanlah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, hanya saja Kyrene merasa pertanyaan itu menampar Kyrene dengan apa yang telah terjadi selama ini. Awalnya Leo bertanya, “Kyrene, apa yang sudah kau lakukan untuk orang-orang disekitarmu? Sudahkah kau membahagiakan mereka? Apakah orang-orang disekitarmu sudah membahagiakanmu?”. Saat itu Kyrene hanya menjawab, “Ya, aku bahagia dengan orang-orang disekitarku. Dan aku yakin, aku sudah membahagiakan orang-orang disekitarku.”

“Aku senang mendengarnya. Jadi, siapakah yang kau maksud orang-orang disekitarmu ini?”

“Tentu saja keluargaku, sahabatku, bahkan kenalan-kenalanku.”

“Aku percaya mereka semua bahagia. Apakah orang tuamu sehat? Kapan terakhir kali kalian liburan bersama?”

“…”, Kyrene terdiam. Ia mencoba mengingat kapan terakhir kali mereka liburan bersama. Semakin Kyrene mencoba mengingat, semakin jauh memori-memori kebersamaan Kyrene dengan orang tuanya. Ya, Kyrene bahkan lupa moment kebahagiaan mereka. Bagaimana mungkin hal yang diingat Kyrene adalah saat ia berlibur ke beberapa pulau dengan sahabat-sahabatnya? Apakah sudah selama itu Kyrene melewatkan moment kebersamaan dengan orang tuanya?

“Leo, sepertinya aku harus menarik kembali ucapanku. Sepertinya aku melupakan banyak hal. Aku hanya mengingat moment kebersamaan dengan sahabat-sahabatku. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku meluangkan waktu dengan orang tuaku. Sepertinya aku sudah melewatkan banyak kesempatan untuk membuat orang tuaku bahagia Leo.” Kyrene tersenyum sinis. Dia kecewa dengan dirinya sendiri. Dia mengerti arah dari pertanyaan Leo. Leo berusaha menggiring pikiran Kyrene untuk membuat dirinya kembali mengingat kedua orang tuanya yang semakin hari terlihat semakin tua. Putri kecil kebanggaan mereka kini sudah tidak lagi kecil.

Sudah sejak lama Leo memperhatikan hubungan Kyrene dengan kedua orang tuanya yang merenggang. Dan Leo merasa bahwa Kyrene harus disadarkan dengan situasi tersebut. Leo bercerita bahwa kemarin, ayah Kyrene berbicara dengan Leo, lucunya pertanyaan yang ditanyakan adalah mengenai kabar Kyrene dan apa yang sedang terjadi dalam kehidupan Kyrene. Hal itu membuat Leo bertanya kepada ayah Kyrene mengapa tidak menanyakan langsung kepada Kyrene. Dan ayah Kyrene menjawab, “Putriku sudah tidak kecil lagi, ia sudah tidak mengadu setiap kali merasakan dan mendapatkan hal yang tidak mengenakan. Ia sudah tidak memintaku untuk menghukum orang-orang yang membuatnya kesal. Dia sudah semakin besar. Dia membatasi waktunya untuk bersamaku. Dia memiliki buku diary yang menjadi wadah untuk segala curahan hatinya.  Ia memilikimu untuk segala masukan yang harus dia dapatkan dari segala masalahnya. Bahkan Kyrene hanya sedikit membagi ceritanya kepada ibunya. Dia pulang kerumah untuk mengistirahatkan tubuhnya di kamar setelah lelahnya menjalani hari-harinya. Di waktu liburnya, dia memilih untuk berlibur dengan teman-temannya. Dia mengatasi segala kebutuhan dan masalahnya sendiri. Dia sudah tidak membutuhkan saran atau nasehat dariku. Putri kecilku tumbuh menjadi ratu yang kuat. Percayalah Leo, aku sangat bahagia dengan segala yang terjadi padanya. Dia berhasil untuk mengurus kehidupannya sendiri. Dia bahagia dengan segala yang ia punya. Dia selalu bisa tersenyum disegala permasalahannya. Hanya saja Leo, Kyrene tetaplah putri kecilku. Bagaimanapun ia tumbuh menjadi ratu yang kuat, aku tetap merindukan putri kecilku. Aku tau, aku tidak bisa membuang waktu pentingnya hanya untuk menemaniku berbincang. Aku tidak bisa untuk memintanya terus menerus untuk menjadi putri kecilku. Aku rasa, aku hanya menjadi seorang raja yang egois jika mengurung sang putri dengan menghalanginya untuk menjadi ratu kelak. Maka dari itu aku berusaha menghormati segala keputusan dan tindakannya. Aku mencoba mengerti mengapa ia sulit untuk meluangkan waktunya bersamaku. Aku bahagia atas Kyrene. Aku bahagia ia memiliki sahabat sepertimu Leo. Aku merasa kau sangat membantuku untuk memantau putri kecilku. Aku senang untuk mengetahui kabar tentang putriku. Aku berterima kasih atasmu Leo.”

Mendengar cerita Leo tersebut, Kyrene menangis. Kyrene hanya berkata, “Leo, aku ingin pulang. Aku merindukan raja dan ratuku. Aku ingin menghabiskan waktu untuk satu-satunya raja dan ratuku. Aku merindukan orang tuaku.”

Banyak hal yang terjadi setelah kita semua beranjak dewasa. Semakin banyak hal yang harus kita kerjakan, semakin banyak hal yang harus kita tinggalkan. Tidak ada salahnya menjadi dewasa. Hal itu baik untuk kelanjutan kehidupan kita kedepannya. Segala kejadian tersebut melatih bahkan memaksa kita untuk bertanggung jawab dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan kita. Seringkali hal atau seseorang yang selalu ada untuk kita malah kita sisihkan dan kita letakan di urutan terakhir dalam hidup kita hanya karena kita tau bahwa orang tersebut akan selalu ada untuk kita dan selalu mendukung kita apapun yang terjadi. Yang sangat disayangkan adalah saat kita tidak menyadari bahwa orang yang kita letakan di urutan terakhir tersebut adalah orang yang sebenarnya meletakan diri kita sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Dewasa bukan hanya diukur dengan pengalaman yang banyak. Bukan hanya bagaimana kita memecahkan masalah dalam hidup kita. Dewasa juga diukur dari bagaimana kita bersikap dan bagaimana kita menghargai orang lain seperti orang lain menghargai kita, bagaimana kita meyakini bahwa kita saling membutuhkan. Karena dewasa tidak mungkin didapatkan tanpa bantuan orang lain.



       Ditulis oleh :
 Addini D. Haqque
10214179 / 4EA10