Addini Daulati Haqque
10214179
4EA10
Pengertian
Komunikasi Bisnis
Sebelum
beranjak lebih jauh pada arti komunikasi bisnis, ada baiknya kita mengetahui
arti dari dua kata tersebut. Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa
Latin, yakni Communico, Communicatio, dan Comunicare yang artinya membuat sama.
Secara terminologis, kata komunikasi memiliki arti sebagai proses dalam
menyampaikan gagasan dari pihak satu ke pihak lainnya.
Dari
arti kedua kata di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi bisnis merupakan
proses pertukaran pendapat, gagasan maupun informasi yang disajikan secara
personal maupun impersonal dengan perantara simbol-simbol atau sinyal dan
memiliki tujuan tertentu. Informasi maupun gagasan yang disampaikan tersebut
hendaknya bersifat informatif dan persuasif, agar pihak yang lain sanggup
menerima dan melakukan suatu kegiatan yang berkaitan dengan informasi tersebut.
Fungsi
Komunikasi Bisnis
Suatu
hal tentu saja memiliki fungsi, yang merupakan kegunaan dirumuskannya hal
tersebut. Begitu pula dengan pokok bahasan kali ini. Manfaat komunikasi bisnis
terdiri dari beberapa hal, yakni fungsi informatif, fungsi kontrol, fungsi
persuasif/motivatif, dan fungsi emotif. Fungsi informatif, yakni fungsi yang
memberikan berbagai pilihan maupun mengubah suatu keadaan bisnis, serta dalam
membuat suatu keputusan.
Kemudian
fungsi komunikasi bisnis selanjutnya yaitu fungsi
kontrol. Fungsi ini diharapkan dapat mengendalikan dan mengawasi, yakni dengan
cara menyediakan saluran feedback pada setiap kegiatan tersebut, baik secara
individual maupun organisasional. Fungsi lainnya yakni fungsi persuasif/
motivatif. Dengan adanya fungsi ini diharapkan dapat memberikan pengaruh
positif pada orang lain melalui sebuah treatment tertentu supaya orang lain
dapat menerima dan bertindak sesuai yang diharapkan.
Dan
fungsi yang terakhir yaitu fungsi emotif. Fungsi ini sebagai suatu alat atau
cara dalam mengekspresikan emosi yang ditujukan pada penerimaan inti
gagasan/ide yang disampaikan. Dengan adanya beberapa fungsi di atas, diharapkan
fungsi tersebut dapat berjalan secara optimal.
Ruang
Lingkup Komunikasi Bisnis
Setelah
kita mengurai mengenai pengertian dan fungsi komunikasi bisnis di atas,
selanjutnya kita bahas mengenai ruang lingkupnya. Pada dasarnya ruang lingkup
komunikasi bisnis sangatlah luas dan lebih komplek, seperti komunikasi pada sejarah
berdirinya organisasi/perusahaan hingga pengelolaan dan pengembangannya.
Beberapa
ruang lingkup komunikasi bisnis yaitu pertama, komunikasi internal. Komunikasi
ini berlangsung pada cakupan organisasi/perusahaan yang terjadi di antara
organisasi/perusahaan tersebut. komunikasi internal dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu komunikasi vertikal (atasan dan bawahan), komunikasi horizontal (orang
yang memiliki jabatan yang sejajar), dan komunikasi diagonal (orang yang
memiliki jabatan yang berbeda pada posisi yang tidak sejajar vertikal).
Cakupan
komunikasi bisnis kedua yaitu komunikasi eksternal, yakni komunikasi yang
terjadi antara organisasi/perusahaan dan pihak luar organisasi/perusahaan
seperti masyarakat. Komunikasi ini dapat terjadi melalui beberapa hal, seperti
adanya pameran, promosi, publikasi, konferensi pers, radio, televisi, serta
adanya kegiatan bakti sosial maupun kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Unsur Unsur Komunikasi /
Komponen Komunikasi
1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau interaksi.
Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses komunikasi yang sedang berlangsung.
Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pesan atau Informasi
Pesan atau informasi merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau sebuah perantara lainnya.
Pesan ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. Inti pesan akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi tersebut.
3. Sarana Komunikasi atau Channel
Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi.
Pemilihan sarana atau media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan atau Receiver
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok.
5. Umpan Balik atau Feedback
Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.
6. Dampak atau Effect
Dampak adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.
ORAL COMMUNICATION :
1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau interaksi.
Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses komunikasi yang sedang berlangsung.
Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pesan atau Informasi
Pesan atau informasi merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau sebuah perantara lainnya.
Pesan ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. Inti pesan akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi tersebut.
3. Sarana Komunikasi atau Channel
Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi.
Pemilihan sarana atau media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan atau Receiver
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok.
5. Umpan Balik atau Feedback
Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.
6. Dampak atau Effect
Dampak adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.
ORAL COMMUNICATION :
Terdapat beberapa unsur
komunikasi, antara lainnya adalah :
Bentuk Dasar
Komunikasi
1.
Komunikasi
Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh,
intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk
berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal
sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi
mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi
nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).
Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004:100), fungsi
komunikasi nonverbal adalah :
1)
Meyakinkan apa yang diucapkan
(repetition)
2)
Menunjukan peraaan atau emosi yang
tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)
3)
Menunjukan jati diri sehingga orang
lain bisa mengenalnya (identity)
4)
Menambah atau melengkapi
ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.
Dalam berbagai studi, komunikasi nonverbal
dikelompokan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101):
A.
Kinesics, yaitu komunikasi verbal
yang ditunjukan dengan gerakan tubuh :
1)
Emblems, merupakan sebuah isyarat
yang di buat oleh suatu budaya. Misalnya, V bagi orang amerika merupakan
Victory atau kemenangan
2)
Illustrators, merupakan sebuah
gerakan badan untuk mengilustrasikan sesuatu. Misalnya, Tinggi badanya
seseorang, Gemuk langsingnya seseorang
3)
Affect Display, Merupakan isyarat
yangbiasanya timbul karena pengaruh dari emosional seseorang. Misalnya wajah
senang, wajah bete, wajah sedih. Raut Muka juga mengisyaratkan suatu pesan.
4)
Regulators, Suatu gerakantubuh yang
biasanya terjadi di daerah kepala, misalnya mengangguk, menggelengkan kepala.
5)
Adaptory, suatu gerakan tubuh yang
menunjukan kejengkelan pada sesuatu. Misal menggerutu, menarik napas dalam2,
mengepalkan tinju.
B.
Gerakan Mata (eye gaze)
Siapa
bilang mata tak dapat berbicara? Justru terkadang mata lah yang paling
menunjukan ekspresi seseorang. Apakah dia sedang sebal, sedih, senang, terharu.
Mata tak bisa bohong. Jika seseorang sedang suka pada pasangannya, maka
tatapannya akan terasa berbeda.
C.
Sentuhan (Touching)
Sentuhan
adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk
sentuhan badan :
1)
Kinesthetic, merupakan isyarat yang
menunjukan kemesraan, atau keakraban.
2)
Sociofugal, merupakan isyarat yang
menunjukan awal mula persahabatan.
3)
Thermal, merupakan isyarat awal
menunjukan persahabatan, namun lebih intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju,
dll.
D.
Paralanguage
Paralanguage
merupakan suatu isyarat yang timbul karena adanya sebuah tekanan pada saat
berbicara. sehingga pada saat si komunikator berbicara, sang komunikan sudah
mengerti apa yang sebenarnya ingin dibicarakan. Contoh : ketika sang suami
memanggil dengan mesra “sayaang..” maka sang istri sudah mengetahui bahwa
suaminya memanggil dia.
E.
Diam
Diam juga
merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun bentuk komunikasi ini merupakan
bentuk yang sangat sulit untuk di terka karena bisa saja apa yang dipikirkan
orang itu adalah negatif atau pun positif.
F.
Postur Tubuh
Terkadang
manusia mengartikan postur tubuh secara “branding”. Bentuk Postur tubuh
seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk :
1)
Ectomorphy, tingi kurus,
dilambangkan orang yangemmpunyai sikap ambisius, pintar dan kritis
2)
Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap
dan atletis melambangkan orang tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif
3)
Endomorphy, bentuk tubuh pendek,
bulat, dan gemuk, melambangkan pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.
G.
Warna
Warna memberikan arti pada objek.
Misal warna merah tanda marah, putih suci.
H.
Bunyi
Jika
Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, sedangkan bunyi adalah
tekanan pada suatu benda yangmemiliki arti. Misal, tepuk tangan tanda
apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll.
1)
Bau
Bau bisa
melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian kosmetik akan berbeda dengan
wewangian makanan.
2.
Komunikasi
Verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana
disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa
didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga
menjadi kalimat yang mempunyai arti. Komunikasi Verbal trbagi menjadi 2
Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi
Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca).
A.
Berbicara
Berbicara
merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat oral. Berbicara
sangatlah fatal dilakukan jika kita tidak mempunyai bahan dan persiapan yang
matang. Karena komunikasi bersifat irresversibel (tidak dapat diulang). Sehingga
apa yang kita bicarakan haruslah benar-benar baik.
Keunggulan
Berbicara :
·
Tidak Merepotkan
·
Waktu yang diperlukan lebih sedikit
·
Tidak memerlukan bentuk komposisi
yang baku
·
tidak perlu menulis, tidak perlu
mengirimakn pesan tersebut kepada orang yang dituju (secara materil)
·
Langsung diterima komunikan
·
Ditunjang mimik wajah dan gerak
tubuh
·
Feedback langsung dapat terlihat
Kekurangan :
·
Karena bersifat spontan, maka
kualitas komunikasi tergantung kepada kemampuan seseorang mengucapkannya. jadi,
brsifat selintas bagi audiens.
·
Jika orang lain sedang berbicara
dantidak diberi perhatian, maka poin penting akan hilang.
·
Audiens seringkali melihat orang
berbicara dari penampilannya. Sehingga langsung men-judge seseorang by cover.
3.
Membaca
Prinsip-prinsip
membaca
1.
Speed (Kecepatan), kecepatan membaca
sangatlah berpengaruh terhadap memori kita. Namun kecepatan membaca ini pula
harus dibatasi. Ketika kita membaca sesuatu yang kira-kira memerlukan pemahaman
tingkat tinggi, maka kita harus membaca secara teliti (bukan berarti lambat),
namun jika kira-kira bacaan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan, maka kita
dapat membacanya selintas.
2.
Comprehension (Pemahaman), pemahaman
terhadap apa yang kita baca, akan berpengaruh terhadap hasil dari apa yang kita
baca. Maka dalam membentuk pemahaman secara efektif maka kita harus
berkonsentrasi penuh pada suatu pesan.
3.
Efisiensi, Dalam membaca kita harus
memikirkan faktor efisiensi. Membaca harus dengan efisien, sehingga dapat meng
efektifkan apa yang harus di pahami dalam bacaan tersebut.
4.
Retensi (penyimpanan dalam ingatan
tentang apa yang kita baca). Membaca dengan baik akan mempengaruhi retensi
kita. Dalam otak kita sebenarnya terdapat pilar-pilar atau rak-rak ingatan.
Dimana, kita harus dapat menyimpan dan memanage informasi dalam ingatan kita.
Empat
Cara Membaca agar Efisien :
1.
Carefull Reading : bahan bacaan
komplek, komperhensif, dan long term retention.
2.
Rapid Reading : Bahan bacaan
sederhana, ringan, gambaran menyeluruh, retensi kurang
3.
Skimming : Tidak mengingat Detail, langsungke
perspektif menyeluruh
4.
Scanning : Mencari data dan fakta
tertentu.
Efisiensi
:
·
Konsentrasi
·
Menggerakan Mata
·
Duduk dengan tenang
·
Jangan biarkan ada noise factor
·
Garis bawahi yang penting
·
Buat Ulasan
·
Mengontrol faktor Pribadi
·
Mengontrol faktor lingkugan
Bisnis dalam
Pandangan Komunikasi
Azas-azas
komunikasi modern lebih menekankan kebutuhan komunikan dan kesiapan komunikasi
dalam proses komunikasi. Itu lebih penting dari pada fungsi pesan dan tujuan
komunikator. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang lebih modern pun lebih
memperhitungkan faktor peluang daripada produksi. Ketika permintaan akan suatu
barang dan jasa melebihi penawarannya, maka yang terpenting adalah bagaimana
memproduksi barang dan jasa sebanyak mungkin. Tetapi ketika keadaan menjadi
sebaiknya, fokus kegiatan bisnis harus tertuju pada pertanyaan “apakah peluang
pasar masih terbuka?”.
Peluang
pasar sebenarnya tidak selalu signifikan dengan penawaran barang dan jasa.
Artinya barang dan jasa dalam jumlah banyak tidak otomatis menyebabkan pasar
menjadi jenuh. Sebaliknya, jumlah barang dan jasa yang sedikit atau langka
tidak selalu menyebabkan peluang pasarnya menjadi besar. Kenapa demikian?
Pertama,
dalam realitas psikologis ternyata kebutuhan dapat diciptakan. Kebutuhan
manusia terhadap barang. Dalam konteks ini, peluang pasar dapat dibuka melalui
mekanisme komunikasi yang secara berkesinambungan membentuk nilai sosial,
preferensi, dan fungsi. Terbukanya peluang pasar bagi produk minimum merupakan
hasil pengkondisian yang dilakukan oleh media massa melalui informasinya.
Informasi itulah yang membentuk nilai-nilai, citra (image), dan kebutuhan.
Dengan demikian, kegiatan komunikasi kerapkali dilakukan terlebih dahulu untuk
membentuk peluang pasar.
Kedua,
peluang pasar sangat ditentukan oleh citra konsumen mengenai barang dan jasa.
Jika sebuah produk mampu meyakinkan konsumen bahwa produk itu memiliki
kredibilitas (dapat dipercaya), memiliki fungsi, dijamin keamanannya dan
keunggulan-keunggulan lainnya, peluang pasarnya pun akan terbentuk. Masalahnya,
seringkali barang dan jasa tersebut tidak diketahui oleh khalayak karena tidak
ada strategi komunikasi yang benar dan memadai. Kegiatan komunikasi yang dimaksud
adalah berupa promosi. Kegiatan promosi meliputi :
·
Kegiatan hubungan antar manusia (human
relation)
·
Kegiatan hubungan masyarakat (public
relation)
·
Kegiatan advertertising atau iklan
Kegiatan
yang efektif pada saat ini adalah memperkenalkan produk melalui jasa
periklanan. Melalui kegiatan periklanan target yang diharapkan adalah bahwa
konsumen mengenal karakteristik produk, memahami fungsi serta keunggulan produk
it, lalu menjadi yakin keuntungan memakai produk tersebut. Salah satu dalil
strategi periklanan menyebutkan bahwa iklan yang efektif adalah iklan berbiaya
paling rendah, dapat mencapai sasaran orang-orang yang akan membeli. Oleh sebab
itu sebelum melakukan kegiatan promosi lewat iklan, terlebih dahulu perlu
diperhitungkan berapa dana yang tersedia baru menentukan strategi memilih media
promosi yang tepat.
Sumber :
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/bisnis-dalam-pandangan-komunikasi/